Sunday, July 5, 2009

MASJID DAN KALIGRAFI




KA,BAH

KA'BAH DAN KALIGRAFI

Telaah Mushaf Kuno Nusantara

Telaah Mushaf Kuno Nusantara

Ditulis oleh Ali Akbar dengan judul asli: “Menggali Khazanah Kaligrafi Nusantara.” dengan sub judul: “Telaah Ragam Gaya Tulisan dalam Mushaf Kuno.” Di Indonesia, sejauh yang diketahui sampai saat ini, Mushaf yang paling kuno ditulis oleh seorang ulama al-Faqih as-Salih Afifuddin Abdul Baqi bin Abdullah al-Adni, pada 7 Zulqa’dah 1005 H (1597 M) di Ternate, Maluku [...]

Saturday, July 4, 2009

KALIGARAFI DALAM SENI RUPA ISLAM

Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.

Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol.

ABSTRAK KALIGRAFI

Abstrak

Arab di seluruh permukaan bumi ialah pemunculan kaligrafi Arab yang sangat kuat dalam lingkungan kebudayaan bumiputera. Hal ini dapat ditemukan pada berbagai wilayah, dengan berbagai versi, dan dengan aneka cara penerapan. Gejala kaligrafi tersebut —bersamaan dengan unsur-unsur lain peradaban— menghantarkan kebudayaan Arab menjadi suatu yang tidak asing bagi masyarakat setempat (Bukchardt, 1976: 40). Di Indonesia, gejala itu telah muncul sejak masa yang sangat awal dan selanjutnya terlihat pada hampir setiap objek, baik yang berkaitan langsung dengan keilmuan seperti perangkat tulis baca maupun pada benda dan bangunan yang menunjang peribadatan. Bahkan, kaligrafi telah dijadikan sebagai simbol diri seperti tanda tangan, dan subject matter yang menyertai berbagai ornamen yang terpahat pada batu nisan (Sijelmessi, 1976; Gallop, 1991; Ali, 1994).

Eksistensi kaligrafi yang kuat itu, pada penghujung abad ke-20, diperluas pula dengan kehadirannya dalam khazanah kesenirupaan kontemporer (Dan Soewarjono, 1980:2) sehingga menjadikan unsur kebudayaan Arab yang satu ini memperoleh jalan perkembangan dan masa depan yang baru. Kaligrafi Arab, dalam konteks kesenirupaan telah merebut apresian yang cukup luas sehingga dipelihara, terutama oleh masyarakat pengguna aksara bersangkutan, yang pada umumnya adalah kaum muslimin. Akan tetapi, agar tidak berhenti di tengah jalan, gejala positif ini perlu ditopang oleh dukungan yang melibatkan berbagai pihak secara komprehensif.

KALIGRAFI